Sebuah survei yang dilakukan oleh Strategy Analytics melaporkan bahwa 38 persen pengguna smartphone di AS dan 40 persen pengguna smartphone di Eropa barat sering menulis SMS saat berkendara setiap harinya.
Temuan lain dari perusahaan riset itu juga menyatakan bahwa 40 persen dari pengguna smartphone di AS dan 42 persen di Eropa barat lebih memilih membaca SMS sambil nyetir ketimbang harus menghentikan kendaraan hanya untuk membaca SMS.
Dilansir melalui Cellular News, Rabu (9/3/2011), menurut Strategy Analytics, angka ini hampir dua kali lipat ketimbang hasil yang didapat dalam survei yang sama, melibatkan pengguna ponsel dasar.
Di AS, masih menurut Strategy Analytics, email di ponsel juga menjadi salah satu hal yang mampu mengalihkan perhatian pengemudi. 25 persen pengguna smartphone setiap harinya membaca email saat berada di balik kemudi, sedangkan 40 persen responden mengaku mampu menulis email dan mengirimkannya sambil mengemudikan mobil.
"Survei ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan saat berkendara, meski hanya dua detik, mampu meningkatkan resiko kecelakaan. Peraturan yang melarang SMS sambil berkendara ternyata tidak mampu menghilangkan kebiasaan ini sehingga konsumen harus diberikan cara alternatif untuk menghindari hal ini," ujar Chris Schreiner, Director of the Automotive Consumer Insights Service Strategy Analytics.
Kevin Nolan, VP User Experience Practice menyarankan agar pengemudi menggunakan teknologi seperti speech recognition yang didesain sedemikain rupa untuk mengurangi kecelakaan saat berkendara.
"Produsen kendaraan harusnya bisa menyediakan teknologi menulis email dan SMS dengan menggunakan voice recognition untuk membuat pengemudi lebih nyaman berkendara sambil memfungsikan ponsel mereka," ujar Nolan.